Dilemma di social media

Wait, ini cuma saya yang rasain atau semua orang?

Social media itu menurut saya kaya rumah kos-kosan atau apartment lah biar lebih keren. Unit kamu, daerah kekuasaanmu.. tapi tanahnya bukan punya lo, jadi hidup bersama-sama dengan orang lain di tanah itu.

Lo bebas ngelakuin apapun di unit lo; mau jungkir balik, kayang, push up, sit up.. terserah lo aje. Mau cat warna apapun dan letakin barang dimanapun.. bebas. Ga ada yang ngatur, hanya beberapa orang bisa liat kalau bertamu ke rumah.

Kita bisa aja menutup pintu rumah kita supaya tetangga ga tau isi didalamnya. Tapi ya namanya apartment, agak susah nutupin kehidupan kalau tinggal aja dempetan. Nafas panjang dikit, kendengeran. Kentut nyaring, kedengeran. Berantem sama pasangan, tetangga bisa nguping. Apa aja bisa didengar atau ga sengaja diliat sama orang lain. Jadi hidup kamu dapat cepat dinilai dari apa saja aktifitasmu dan apa yang mereka dengar.

Itupun berlaku buat tetanggamu, kamu bisa menilai mereka juga. Kadang mereka menyenangkan tapi ga sedikit juga menyebalkan. Ada yang bisa ditoleransi, ada juga yang bikin panas hati (bahkan bikin ngelabrak).. Yah namanya juga tinggal di lingkungan yang sama, apa aja jadi bisa bersinggungan.

Seperti kejadian yang baru-baru saja terjadi, kadang saya bingung bagaimana menjelaskan kepada orang bahwa dia salah tanpa terkesan saya ikutan marah. Eh malah jadi perang, hahahaha.. my mistakes.

Akhirnya saya memutuskan untuk menulis di blog saja, mulai hari ini apapun pemikiran saya akan dituliskan disini. Kenapa? Krn blog seperti rumah, ini rumah dan halamanmu.. Kalau orang ga suka mereka bisa pergi. Kalau ada pengacau bisa kamu abaikan, kan dirumah kamu sendiri.

Dan yah, ini merupakan permasalahan saya dalam social media. Kalo kamu ngerasain juga ga sih?? Atau cuma saya aja???

Comments