Ada copet disini...

Pagi-pagi sudah dikasih shock therapy, welcome to Jakarta dear..

Hari ini sangat tidak bersahabat, bangun telat, ketemu tukang ojek yang menyebalkan itu (untung sudah ga langganan sama dia lagi -____-), angkot ngetem kelamaan ditambah busway yang kunjung datang. PERFECTO banget. Apalagi setelah busway datang sudah pasti keadaan didalamnya penuh banget sehingga waktu gabung di dalamnya aku harus make sure bahwa di blakangku memang tidak punya space untuk bergerak, bukan untuk numpang sandaran ataupun melakukan hal asusila yang tidak usah dijelaskan (Thanks God ternyata wanita).

Setelah sampai Kuningan Barat, seperti biasa harus berganti arah busway untuk menuju kantor dan halte sudah dalam keadaan penuh sekali. Kopaja adalah salah satu pilihan supaya ga telat. Tapi ntah kenapa hari ini aku malas sekali bergerak, jalan berlambat-lambat dan hanya ngeliat ke kiri dan kanan aja. (Kalo mengingat kebiasaanku yang sigap langsung lari dan mencari Kopaja, hari ini mungkin karena lagi kurang enak badan). Dan waktu menurunin tangga busway aku sudah liat ada satu kopaja nunggu dibawah, tapi ko yah rasanya malas ngejar jadi ngebiarin aja dia lewat dan pergi. Dan memang setelah itu ada kopaja yang kosong, beruntung yah?? aku pikir begitu..

Setelah naik aku memilih duduk tepat di dekat pintu keluar, aku memilih duduk di sebelah ibu berjilbab yang mempersilahkan duduk di dalam. Setelah duduk kuapit tas seperti biasa dan sibuk dalam lamunan dengan audio book yang terus bercerita dari ipod. Kopaja melewati salah satu kantor dan ibu di sebelah berdiri untuk turun, belum berselang beberapa detik tiba-tiba ada seorang bapak gendut berpakaian PNS yang langsung duduk di sebelahku dengan kasar dan menghimpitku ke dalam. Kesal? Yah jelas lah, soalnya tuh Kopaja sedang dalam keadaan kosong and I know for sure he sit behind me.. Ngapain sih pake pindah segala, sengaja ngehimpit orang lagi kan menyebalkan.

Tiba-tiba aku ingat kejadian di Jogja beberapa tahun lalu, dimana ada orang-orang yang sengaja melakukan tindakan tidak menyenangkan/ asusila kepada wanita dengan cara menghimpit korbannya di kendaraan umum. Karena keingat itu agak was-was lah, dan mulai bersiap jika dia melakukan hal yang aneh-aneh. Sambil sedikit berfikir ntar lagi sudah mau turun ko (Kalo ada apa-apa bisa gawat juga soalnya dia gendut banget. Ditabok aja mungkin tanganku yang sakit bukan mukanya).

Ngelewatin salah satu kantor PNS di daerah Kuningan si bapak ini ga turun, dalam hati mikir "emang dia ga ngantor ya? emang setelah ini ada kantor pemerintahan lagi ya??" Habisnya duduk disebelah dia perasaanku ga enak, apalagi tingkahnya grasak-grusuk. Dia ga berhenti ngeliat kiri-kanan, geser ke luar dikit trs ke dalam, rese banget..

Mau melewati setiabudi building ada satu orang bapak yang mau turun disusul dengan orang yg berdiri setelahnya, tiba-tiba si bapak gendut-dengan baju PNS dan tas ransel di depannya-itu juga ikut berdiri. Syukurlah dalam hatiku, dia turun juga, mungkin dia mau training kali di kantorku yang lama :p (yee...). Tapi ada yang aneh.. jadi di pintu itu berdiri satu orang, di belakangnya ada orang kurus yang juga sedang menunggu untuk bisa turun, si bapak gendut itu berdiri di belakangnya (aku ga terlalu merhatiin), dan ada satu orang yang duduk di samping pintu keluar yang sedang menepuk-nepuk celana kain orang kurus yang sedang menunggu untuk turun itu sambil tersenyum. Aneh, pikiranku. Ngapain dia bersikap kaya bersihin noda itu yah? emang apa yang dilakuin sampe bisa buat noda di daerah betisnya si orang kurus itu, kayanya aneh aja.. Dan tiba-tiba si bapak gendut itu duduk lagi dong, monyonggg. Aahh, udah mau sampe ko.. sabar-sabar.

Dan yang aneh kemudian, si orang yang nepuk-nepuk celana kain itu duduk di tempat lain dan seperti-tidak-mau-ikut-turun. Agak aneh karena aku pikir mereka teman jadi mungkin mau turun bareng. Aku ga merhatiin orang yang berdiri di pintu depan tadi kemana yang jelas si orang kurus itu sekarang udah berdiri di pintu depan. Sesampai di Bakrie orang kurus itu turun, disusul beberapa orang dan seorang wanita yang keliatannya buru-buru turun. sampai kusadarin si wanita itu menoleh dan memanggil ke arahku dengan wajah cemas.

"MONA... Ayoo turunnn..."

Eh, ternyata mba sylvia, teman kerjaku di FG. Aku dengan cengengesan berdiri dan disambut dengan tarikannya yang agak kasar menyeret keluar Kopaja.

"Mba, kenapa berhenti disini.. Kan masih harus jalan.."

"Itu ada copet di dalam dodol.."


HEEHHH!!? Dan hanya berselang beberapa detik tiba-tiba si orang kurus tadi sudah berteriak copet dan beberapa tukang ojek berlari sambil mengehentikan Kopaja tadi. Diikuti dengan adegan saling tunjuk dan ntah lah.. aku memilih untuk melipir pergi.

Once again, God save me. Kata mba syl yang nyopet itu bapak gendut di sebelahku, yang nepuk-nepuk itu kemungkinan untuk mengalihkan perhatian atau mungkin sedikit menghipnotis agar korban diam dan ga sadar beberapa saat. Yang depan bertugas untuk menghalang dan menjebak si korban. Dan kemungkinan ada satu lagi yang bertugas menjaga keadaan dan membuat orang ga fokus dengan berteriak-teriak kata-kata kasar di dalam Kopaja, seperti sedang menelfon atau menghina orang di luar/ di jalan (yang tadi aku pikir kernet busnya). Jadi antara 3-4 orang dalam satu komplotan itu, berusaha melawan? jago banget.. mendingan mikir dua kali. Menghindar jauh lebih baik. :)

Ini ada sedikit tips agar terhindar dari situasi seperti itu, tapi jika memang keadaan memungkinkan untuk bertemu hal itu.. percayalah, ada Tuhan di samping kita :) Amin!

***

Tips anti copet:
1. Usahakan selalu menaruh barang berharga (dompet, handphone dsb) dalam tas, jangan di kantung celana. Apit tas anda dan usahakan releting berada di depan dan dalam jangkauan mata Anda.
2.  Jika saat Anda berdiri atau hendak turun dan keadaan seperti mengapit/ menghimpit Anda, sebaiknya Anda waspada. Pastikan Anda mengapit tas dan menunjukkan reaksi muka yang waspada (jangan malah bego) sehingga secara psikologis Anda menunjukkan reaksi bahwa 'Anda-tau-apa-yang-ingin-dia-lakukan'. Sehingga mereka akan berfiir ulang untuk menjamah Anda.
Atau cara lain, jika Anda dihimpit langsung memilih untuk berpindah posisi. Jangan mau berada di tengah-tengah itu.
3. Jika Anda melihat keadaan seperti itu, usahakan langsung berpindah posisi duduk. Jika mereka melakukan di pintu depan segera pindah ke tempat belakang. Begitu pula sebaliknya.
4. Anda harus berhati-hati jika di kendaraan umum sudah ada orang yang memiliki gerak-gerik mencurigakan dan sengaja menimbulkan kerusuhan/ keributan (ntah mabuk, berkata-kata kasar dsb). Berhati-hatilah.
5. Percayai insting alami Anda, jika memang merasa tidak nyaman di kendaraan umum tersebut pilihlah untuk turun dan mengorbankan Rp 2.000,- sampai Rp 5.000,- lagi untuk naik kendaraan umum yang lain. Worth it!
6. Seperti kata orang tua, jangan mau naik kendaraan yang sepi.. yang rame aja. Tapi kadang malas yah naik yang rame, ga bisa duduk, desak-desakan.. bau keringat dsb. Tapi mulai hari ini aku bakal sedikit mendengarkan, it will be save if there's a lot of people than alone and die.

Comments