Sampai Jumpa lagi kawanku, Tri Yoga Gemilang -Oegoel-

Tulisan ini untuk seorang teman, teman yang baik yang tidak pernah terasa begitu berharga sebelum akhirnya dia pergi untuk selamanya.

***

Pagi itu terasa biasa namun setelah Maya menelfon semua hal terasa berbeda.

"Ugul meninggal"

Aku ingat perasaan kosong yang kurasakan. Masih tidak percaya karena kurasa semua hanya candaan, ternyata benar, salah satu teman kami harus menghadap sang pencipta secara mendadak.

Aku ingat berangkat ke lab dengan perasaan bingung. Berusaha tenang tapi pikiranku menjelajah dan terus mencerna. 

"Kayanya terakhir ketemu masih baik-baik aja deh.."

"Ga ada kabar kayanya selama ini kalau dia masuk rumah sakit.."

"Kenapa.."

"Kenapa.."

Pikiranku terus bertanya sembari jariku mencari beberapa jawaban melalui chat dan social media. Sepengetahuanku saat itu dia dilarikan subuh itu ke rumah sakit dan subuh itu juga berpulang. Kejadian sangat cepat dan mendadak sehingga semua orang belum sempat mencerna keadaan.

Aku ingat berada di gocar menuju rumahmu, gul.. Aku sengaja berbicara terus dengan supir gocar untuk mengusik pikiranku yang terus ribut. Aku juga masih bingung harus merespon bagaimana karena masih terasa mimpi, mimpi buruk tepatnya. Ah seandainya itu mimpi tentu aku ingin segera bangun dan menepuk pundakmu sambil berkata. "Mimpi gw buruk amat semalam..". Seandainya itu mimpi, seandainya.. Namun aku tersadar waktu sampai di rumahmu bersamaan dengan ambulans yang membawa jenazahmu.


Gul, aku ingat gimana aku cuma duduk di dekat jenazahmu yang sudah dikafankan. Aku cuma duduk sambil terus menatap tangamu, berharap tiba-tiba ada gerakan di perutmu yang menandakan kamu masih hidup. Aku tunggu itu terus, ga kupeduliin teman-teman yang bercerita tentangmu di samping.. Aku ga mau cerita dengan orang lain, aku mau liat kamu dan berharap kamu masih hidup..

Sesaat kuliat mba Titin, mba mu nangis ga berhenti loh gul, kamu ko tega ninggalin dia. Belum lagi mamamu yang cuma duduk ga banyak bicara.. Gul, kamu liat ga mereka gimana.. Ko bisa-bisanya kamu pergi gul..


Karena semua keluarga sudah berkumpul mereka sepakat untuk segera mensholatkan dan memakammu. Saat kamu dibawa kedalam keranda air mataku sekali lagi mengalir.. Gul, beneran kah ini tandanya kita ga bisa ketemu lagi??? Kenapa lu pergi cepet banget sih...!!??


Selama di mobil dalam perjalanan ke makam, aku lebih banyak diam. Aku masih sulit berbasa-basi dengan anak-anak, belum lagi perasaanku masih belum plong. Yang bikin aku ketawa waktu kita tersesat, kita salah jalan dibuat google maps. Kita keputar-putar lewat jalan kecil yang buntutnya ngebawa kita ke jalan lain yang sebenarnya bisa kita lewatin pake jalan yang singkat. Hasilnya kita datang pas kamu sudah dimakamkan.. Kami ga sempat ngeliat kamu dikuburkan.

Ternyata semua anak-anak juga kesesat dengan caranya masing-masing. Ada yang kesesat di pemakaman, ada yang di jalan lain.. semua ga ada yang ngeliat kamu dikubur kecuali iftoel yang ikut ambulan dan ikut nurunin jenazahmu. Bener-bener ya lu, gul.. sampe akhir juga lu ga mau diliat sama anak-anak. Ga mau kita terlalu sedih kah?? Padahal kita kan cuma pengen ngeliat lu untuk terakhir kali gul..


Gul, aku ga mau banyak bicara tentang kamu. Aku yakin ada banyak anak yang lebih dekat dengan kamu yang punya banyak cerita dan kenangan bersama. Mereka tentunya yang lebih layak untuk bicara tentang kebaikanmu. Aku, walaupun ga banyak tapi aku tetap punya memory tersendiri sama kamu. Gimana baiknya kamu waktu SMA, selama study tour, anterin aku pulang, ngunjungin aku di Jogja, ajakin aku ke batu dinding, ajakin aku jalan makan namin dll dll.. Aku bisa dengerin ceritamu yang pembualan dan pengolokan itu selama berjam-jam, aku suka ketawa bodok sama kamu.

Gul, jujur sampai saat aku ngetik ini, aku masih sangat sedih dan kehilangan. Tapi aku berusaha iklas gul.. Aku berharap bisa ketemu sama kamu lagi nanti di surga. Aku pengen geplak kepalamu sambil marah kenapa kamu pulangnya cepat banget.

Gul, terakhir kali ketemu kamu janji ajak aku ke IKN.. eh ternyata janjinya cuma bohong. Jarang-jarang loh kamu bohong kaya gini.. biasanya kamu nepatin janji.


Gul, makasih ya sudah jadi teman yang baik. 

Dan sudah menjadi contoh bahwa kalau kita sayang itu ditunjukkan bukan cuma diomongin.

Makasih ya gul... kita sayang banget sama kamu. dan kita rindu banget sama kamu..

Sampai jumpa lagi kawan...




Comments