STOP sampai di saya
Jika kita me-recall masa kecil apa yg kalian ingat ttg masa kecil kalian? Saat2 yg menyenangkankah? Atau malah sebaliknya?? Kalau saya mungkin akan lebih banyak mengingat hal yg tidak menyenangkan.
Apakah masa kecil saya sangat tidak menyenangkan?? Well, menurut ingatan saya mmg byk hal yg membuat saya sedih atau kecewa. But, dont blame it to my family... Itu juga salah saya. I was a complicated person since my younger year. Saya anak yg sensitif, pesimis, minder, weirdo.. U named it.
Sejak kecil saya sering bermasalah dgn byk org. Di bangku sekolah dasar saya sdh adu mulut dgn guru dan memboikot kelasnya wkwkwkwk.. Saya ga punya teman dekat, hanya sedikit atau bahkan sgt sedikit. Itu dikarenakan sifat introvert dan jg rasa minder tdk bs bergabung dlm kelompok anak2 kaya.
Jadi setiap hari di sekolah ngapain aja? Saya punya buku di perpus atau bermain dgn imajinasi dlm gambar ataupun permainan.
Di rumah saya merasa bukan anak yg disayang krn prestasi yg dibawah kakak maupun adik, jadi utk bs mendapat "perhatian" saya memilih rajin melakukan pekerjaan rumah. Tapi krn itu jg saya jadi memendam rasa iri kepada saudara atau org tua. Rasa itu kian memuncak apalagi jk ditambah dgn tindakan disiplin mama yg agak violent. Saya pernah hampir dua minggu paha membiru akibat dipukul pakai kayu, but hey.. Banyak anak seangkatan saya jg yg pernah merasakan hal itu kan :))
Jadi kalo diingat selalu byk hal yg tdk menyenangkan dlm kenangan masa kecil saya, dan saya jg bingung kenapa memilih utk mengingat hal2 itu wkwkwkw. But.. Yg mau di garis bawahi, saat ini saya sadar bahwa kejadian di masa lalu itu byk yg tdk menyenangkan dan meninggalkan trauma yg kadang mempengaruhi sikap atau tindakan di masa depan. Karena itulah saya menyadari bahwa harus ada satu langkah ini, langkah : Stop sampai di saya saja.
Maksudnya apa ini? Beberapa byk yg tau study menunjukkan kebanyakan pembully adalah korban bully di masa lalu. Tentu kita sering dengar kan. Ini menunjukkan apa yg qt terima di masa lalu, yg bahkan qt tidak sukai sekalipun, tdk menutup kemungkinan akan qt lakukan di masa depan. Mengapa? Mungkin krn traumatis atau justru krn skrg sdh berada di posisi yg lbh tinggi sehingga merasa mempunyai kuasa akan org lain.
Contoh dalam diri saya, krn sering dipukul oleh mama ketika bertemu dgn anak yg lbh kecil dan melakukan hal yg tdk menyenangkan/ mengganggu, Saya akan dengan entengnya mem-punish mereka dengan memukul. Saya ga menyangka akan reflek melakukan itu, but i did it.. And sometimes I enjoyed it.
Sampai kakak saya melahirkan keponakan pertama, itu pertama kali dpt hidup saya jatuh cinta dgn yg namanya baby dan anak2. Dan seiring dengan bertambahnya usia dan jumlah mereka yg tadinya cm 1 sekarang 5 ( 4 dari kk pertama dan 1 dari kk kedua) saya sempat mengalami kesulitan utk menyayangi mereka. Saya dibesarkan dgn pemikiran if i did bad, my family will not love me.. Dan tanpa saya sadari itulah yg saya lakukan pada keponakan saya. If they did bad, saya ga segan me-punish mereka dgn sindiran atau sikap. Tapi klau mereka baik dgn sgt bahagia saya memuji mereka.
Sampai akhirnya saya diajak bicara oleh kk pertama, dia berkata.. Sikap kita itu hanya beberapa detik tapi bisa tertanam diingatan mereka seumur hidup. Kamu mau jadi yang mana, yg diingat sebagai onti yg baik atau yg tegas. Disitu saya tersadar bahwa saya menjadi copy cat sikap mama yg sangat saya benci. Di moment itu saya mulai untuk berubah, saya berusaha menyayangi mereka dlm keadaan baik atau bandel.. Saya mencoba menasihati mereka dgn cara berbeda tanpa tekanan. Bahkan me-respond sikap mereka dgn cara yg berbeda, krn ga semua anak mempunyai cara perlakuan yg sama.
Kakak no 2 pernah mengatakan bahwa "hal yg buruk di masa lalu harus cukup di masa lalu, kita tidak perlu melakukannya di masa depan". Dan saya sangat setuju akan hal itu. Karena itu setiap kejadian di masa lalu yg mungkin setiap diingat sangat tidak mengenakkan sebaiknya jgn kita ulang ke org lain, agar jgn org tsb merasa hal yg sama dgn qt. Contoh lain misalnya qt sewaktu kecil suka dibully, di masa depan saat ada kesempatanpun, jangan mem-bully org lain. Atau mungkin saat masuk kerja sering kali kita diremehkan oleh senior, di masa depan ketika ada junior2 masuk jgn remehkan mereka seberapa tolol kebodohan yg mereka lakukan. Karena sikap mereka dan diremehkan, dua2nya adalah sikap perusak kepribadian baik qt.
Seperti yg saya katakan di awal, cukup sampai di saya, di kamu, kamu dan kamu yang lain. Jangan kita teruskan, biarlah hanya hal yg baik yg qt lakukan hari ini dan ke orang2 disekitar qt. Have a nice day :*
Apakah masa kecil saya sangat tidak menyenangkan?? Well, menurut ingatan saya mmg byk hal yg membuat saya sedih atau kecewa. But, dont blame it to my family... Itu juga salah saya. I was a complicated person since my younger year. Saya anak yg sensitif, pesimis, minder, weirdo.. U named it.
Sejak kecil saya sering bermasalah dgn byk org. Di bangku sekolah dasar saya sdh adu mulut dgn guru dan memboikot kelasnya wkwkwkwk.. Saya ga punya teman dekat, hanya sedikit atau bahkan sgt sedikit. Itu dikarenakan sifat introvert dan jg rasa minder tdk bs bergabung dlm kelompok anak2 kaya.
Jadi setiap hari di sekolah ngapain aja? Saya punya buku di perpus atau bermain dgn imajinasi dlm gambar ataupun permainan.
Di rumah saya merasa bukan anak yg disayang krn prestasi yg dibawah kakak maupun adik, jadi utk bs mendapat "perhatian" saya memilih rajin melakukan pekerjaan rumah. Tapi krn itu jg saya jadi memendam rasa iri kepada saudara atau org tua. Rasa itu kian memuncak apalagi jk ditambah dgn tindakan disiplin mama yg agak violent. Saya pernah hampir dua minggu paha membiru akibat dipukul pakai kayu, but hey.. Banyak anak seangkatan saya jg yg pernah merasakan hal itu kan :))
Jadi kalo diingat selalu byk hal yg tdk menyenangkan dlm kenangan masa kecil saya, dan saya jg bingung kenapa memilih utk mengingat hal2 itu wkwkwkw. But.. Yg mau di garis bawahi, saat ini saya sadar bahwa kejadian di masa lalu itu byk yg tdk menyenangkan dan meninggalkan trauma yg kadang mempengaruhi sikap atau tindakan di masa depan. Karena itulah saya menyadari bahwa harus ada satu langkah ini, langkah : Stop sampai di saya saja.
Maksudnya apa ini? Beberapa byk yg tau study menunjukkan kebanyakan pembully adalah korban bully di masa lalu. Tentu kita sering dengar kan. Ini menunjukkan apa yg qt terima di masa lalu, yg bahkan qt tidak sukai sekalipun, tdk menutup kemungkinan akan qt lakukan di masa depan. Mengapa? Mungkin krn traumatis atau justru krn skrg sdh berada di posisi yg lbh tinggi sehingga merasa mempunyai kuasa akan org lain.
Contoh dalam diri saya, krn sering dipukul oleh mama ketika bertemu dgn anak yg lbh kecil dan melakukan hal yg tdk menyenangkan/ mengganggu, Saya akan dengan entengnya mem-punish mereka dengan memukul. Saya ga menyangka akan reflek melakukan itu, but i did it.. And sometimes I enjoyed it.
Sampai kakak saya melahirkan keponakan pertama, itu pertama kali dpt hidup saya jatuh cinta dgn yg namanya baby dan anak2. Dan seiring dengan bertambahnya usia dan jumlah mereka yg tadinya cm 1 sekarang 5 ( 4 dari kk pertama dan 1 dari kk kedua) saya sempat mengalami kesulitan utk menyayangi mereka. Saya dibesarkan dgn pemikiran if i did bad, my family will not love me.. Dan tanpa saya sadari itulah yg saya lakukan pada keponakan saya. If they did bad, saya ga segan me-punish mereka dgn sindiran atau sikap. Tapi klau mereka baik dgn sgt bahagia saya memuji mereka.
Sampai akhirnya saya diajak bicara oleh kk pertama, dia berkata.. Sikap kita itu hanya beberapa detik tapi bisa tertanam diingatan mereka seumur hidup. Kamu mau jadi yang mana, yg diingat sebagai onti yg baik atau yg tegas. Disitu saya tersadar bahwa saya menjadi copy cat sikap mama yg sangat saya benci. Di moment itu saya mulai untuk berubah, saya berusaha menyayangi mereka dlm keadaan baik atau bandel.. Saya mencoba menasihati mereka dgn cara berbeda tanpa tekanan. Bahkan me-respond sikap mereka dgn cara yg berbeda, krn ga semua anak mempunyai cara perlakuan yg sama.
Kakak no 2 pernah mengatakan bahwa "hal yg buruk di masa lalu harus cukup di masa lalu, kita tidak perlu melakukannya di masa depan". Dan saya sangat setuju akan hal itu. Karena itu setiap kejadian di masa lalu yg mungkin setiap diingat sangat tidak mengenakkan sebaiknya jgn kita ulang ke org lain, agar jgn org tsb merasa hal yg sama dgn qt. Contoh lain misalnya qt sewaktu kecil suka dibully, di masa depan saat ada kesempatanpun, jangan mem-bully org lain. Atau mungkin saat masuk kerja sering kali kita diremehkan oleh senior, di masa depan ketika ada junior2 masuk jgn remehkan mereka seberapa tolol kebodohan yg mereka lakukan. Karena sikap mereka dan diremehkan, dua2nya adalah sikap perusak kepribadian baik qt.
Seperti yg saya katakan di awal, cukup sampai di saya, di kamu, kamu dan kamu yang lain. Jangan kita teruskan, biarlah hanya hal yg baik yg qt lakukan hari ini dan ke orang2 disekitar qt. Have a nice day :*
Comments
Post a Comment