Cerita Onti, jalan-jalan ke Kebun Binatang Medan - Part II

[[Cerita ini harus dilanjutkan, segera, karena saya sudah tidak berminat untuk melanjutkannya..]]

Kemarin kita berhenti di salah satu tips, bagaimana berekreasi dengan anak-anak (ala onti). Bisa sedikit tergambarkan bagaimana sedap-sedap repotnya membawa bocah-bocah ini.

Lanjut..
Setelah istirahat itu Catherine akhirnya mau melanjutkan perjalanan keliling kebun binatang, dengan catatan tidak usah cepat-cepat atau santai saja jalannya dan kalau cape harus langsung istirahat. Dan ontipun menyanggupi permintaan tsb. Daripada ga lanjutkan jalannya. Dan terbukti Catherine tetap berjalan walaupun lambat dan agak-agak lelah.

Akhirnya kita tiba di kandang gajah, yeayy! Bocah-bocah ini sangat bersemangat mau naik ke punggung gajah, sedari di perjalanan mereka sudah berulangkali teriak mau naik gajah nanti.. Ontipun jadi semangat. Namun...

Memang yaa kebun binatang yang dipelihara pihak pemerintah daerah emang ga bisaaa diharapkan! Onti shock minta ampun ngeliat gajah yang agak kurus berdiri di samping pawangnyaa, dann tidak ada perlengkapan duduknya. Jadi cuma dilapisin sama kain aja diatas punggung gajah.
Onti pucat, aman ga ya ini... kemudian ngasih kode ke ka Talen menanyakan apakah ini aman apa engga, yang dibalas dengan bisikan "dari dulu emang gini ko kaa...". Oh owkeehh..

Para bocah mulai berteriak dan menarik2, sudah janji, sudah janji... teriak mereka. Ya udah, syarat diajukan onti kembali. Kalo mau naik harus sama org dewasa, jadi harus ada onti atau ga ka Talen dan mereka menyanggupi dengan sorak. Akhirnya, naiklah ontii dan OMG!!! Jadi kamu seperti duduk diatas tulang (ya emang diatas tulang gajah) dimana itu seperti masuk diantara bokongmu (sorry vulgar, karena memang tulangnya bentuknya menonjol keluar). Dan diatas itu bergerak-gerak seperti kamu sedang naik perahu yang diombang-ambing, ke kiri dan kanan.... Tips ketika naik gajah seperti itu adalah berusaha seimbangkan dirimu, karena kalau engga bisa2 kamu bakal jatuh. Agak serem tapi menyenangkan sih..

Kalau bocah2 ga usah ditanya, mereka EXCITED banget! Sangking senengnya, mereka penasaran liat ke bawah dan mulai agak meluncur ke samping. Onti sampe jantungan rasanya waktu itu, ga kebayangkan kalo mereka meluncur cantik ke bawah.... huhuuhu Tuhan baik banget ngebuat onti tetap sigap.

Akhirnya kita turun dari Gajah dan mengucapkan terima kasih, onti sudah senang ini berakhir.. Tapi satu bocah laki2 menarik tangan onti dan berkata dengan wajah polos,"onti.. bolehkah saya naik satu kali lagiii????".. OH LORDDD....... ;((

Setelah darisitu, onti sudah ga terlalu fokus lagi kemana lagi perjalanannya. Yang jelas bocah-bocah tsb pada lelah, dikasih minum dan dikipasin, kemudian jalanan menanjak dan pokonya kita mengarah ke kandang rusa. Amaann..
Mereka berteriak mau kasih makan rusa, dan kitapun beli makanan rusa. Oh ya, onti lupa kasih tau harga ya tadi. Kalau ga salah untuk naik gajah, masing2 orang harus bayar Rp 10.000,- dan untuk kasih makan rusa, satu ikat bayam harganya Rp 2.000,-

Kelar kasih makan, kita jalan kembali ngelewatin beberapa binatang (yang onti sudah lupa binatang apa aja..) lalu kembali ke pos awal kita berangkat. Perjalanan kita akhirnya berakhir.
Tapi ternyata belum, mereka mau naik kuda.. (TIDAKK..)

Belajar dari pengalaman gajah, onti ga bolehin naik kuda.. tapi naik delman boleh dan mereka senang sekali. Kalau diingat-ingat ya, setiap kelelahan dan kerempongan hari itu tetap kalah dengan teriakan senang bocah-bocah yang bisa mendapatkan keinginan mereka, even hanya naik gajah ataupun kasih makan rusa. Onti sih bersyukur bisa ngerasain sedikit pengalaman menjadi orang tua hari itu, dan ternyata itu bukan hal yang mudah yaa... tapi sangat berharga. Terima kasih bocil-bocil, sudah ada dihidup onti ;)

p.s: berhubung hari ini sedang rame di Ig bahwa duduk di punggung gajah salah satu tindakan yang dapat melukai gajah, karena pada bagian tsb kulit gajah sangat tipis (dan memang tipis sih). Karena itu saya berharap bahwa timbul kesadaran untuk tidak menaiki gajah seperti yang saya lakukan. Saya sih percaya, Gajah diberikan Tuhan kemampuan untuk menampung beban badan kita, tapi mungkin jangan kebanyakan saja orang yang menaikinya. Karena saya juga tidak tau bagaimana pawang2 dan org yang bekerja di bidang tsb bisa dapat makan jika gajah tidak bisa ditunggangi lagi. Terima kasih.

Oh ya, dan saya baru pertama kali edit photo jadi video. Ada rekomendasi ga buat video yg ga ada trademarknya, please??? thx

Comments