Kasus Uwa seperti kasus First Travel
Beberapa bulan lalu, saat kembali lagi ke kota kelahiran.. Uwa yg tinggal di dekat rumah yg kami tinggali dulu mengundang keluarga kami datang ke pengajian di rumahnya. Uwa mau naik haji. Di usia senjanya dan sebelum maut menjemput, besar kerinduan hatinya utk bertamu di rumah allah. Uwa memohon doa kepada sanak saudara, teman dan tetangga untuk kepergiannya ini.. agar dilancarkan dan ia bisa menjadi hajah yg mabrur.
Di malam hari setelah pengajian, mamaku menyempatkan diri untuk membantu uwa berkemas, sambil bercerita-cerita karena sudah lama tidak bertemu. Kemudian..
Mama : "Wa.. Untuk tiket, visa dan sebagainya sudah ada??"
Uwa : "Belum ada Mamak Poppy, masih dipegang sama orang travelnya.."
Mama : "Loh, wa.. Ko bisa belum dikasih sampe sekarang?? Yang lain gimana wa?? Apa cuma uwa aja yg belum dapat??"
Uwa : "Nah itu Mak Poppy, semua juga belum dapat.. Dipegang sama travelnya sampe sekarang. Tapi kita semua yakin aja, berdoa aja semua urusan lancar, dan besok dibagiin waktu mau berangkat ke Jakarta.."
Mama : "Yakin wa?? Ya mudah2an ga ada apa-apa yaa..."
Uwa : "InshaAllah.. Aminn.."
Dan ternyata, keesokan hari ketika akan berangkat ke Jakarta.. Uwa dan beberapa orang lainnya harus menelan kekecewaan karena si travel tak kunjung datang ke bandara. Mereka ditelantarkan tanpa kepastian hingga malam tiba dan merekapun pulang ke rumah dengan tanda tanya. Beberapa hari kemudian berita buruk datang, mereka ditipu.. Tidak ada yg bisa berangkat karena travel lari membawa uang haji puluhan atau ratusan umat. Kabar yang beredar mengatakan pemilik travel menginvestasikan uang pada sebuah tambang batu bara yang kemudian bangkrut dan membuat dirinya merugi ratusan juta atau mungkin milyar. Sehingga ia memilih kabur dan tidak bertanggungjawab.
Sementara uwa, menangis sejadi-jadinya di rumah. Ia tidak menyangka.. Tabungannya dan doanya selama ini harus hilang ditipu orang yang tak bertanggung jawab. Apalagi mengingat usianya yg sudah senja dan tak mungkin lagi bekerja, membuatnya makin merana karena tak yakin masih ada kesempatan untuk datang ke rumah allah. Uwa sangat bersedih, dan kamipun juga. Tidak habis pikir rasanya bagaimana bisa masalah seberat ini harus ditanggung uwa di usianya yg sesenja ini. Saat itu saya hanya bisa diam, tak bisa berkata dan menolong uwa. Hanya dalam hati terus berdoa agar uwa bisa sehat dan kuat menghadapi hal ini.
Dan beberapa hari ini...
Saya kembali mendengar dan membaca kembali kisah orang yang mencuri dana haji dan umrah umat. Total dana yang hilang diperkirakan sekitar 550 milyar. Yang menjengkelkan adalah bagaimana selama ini si pencuri mempertontonkan gaya hidup mewah, menjadi pembicara entrepreneurship, mencontohkan gaya hidup religius tapi dibalik itu mereka adalah PEMBOHONG dan PENCURI! Belum lagi pernyataan tidak tau uangnya diinvestasikan kemana, pemerintah yg harus ganti rugi karena membekukan ijin travel tsb dll membuat saya jengah dan pengen nonjok muka dua org tsb (sorry..). Saya keinget gimana sedihnya uwa yg bahkan kadang tidak mau dihibur dulu, dan kalo ngeliat penipu2 sama yang bisa santai dan ga ngerasa bersalah bikin keki habis.
Kalo boleh usul hukuman ke pengadilan, saya pengen dua org itu (ditambah semua petinggi First Travel yg pasti merasakan uang curian) dimiskinkan.. Semua aset atas nama mereka dan keluarga yg dikelola atas ada kecipratan dari uang tsb disita negara utk dikembalikan kepada umat yg dirugikan. Kalau masih kurang, selama masa tahanan mereka harus bekerja yang tidak digaji, hasil pekerjaan mereka dijual atau diuangkan dalam bentuk uang yang diberikan kembali kepada umat.
Kalau belum lunas juga utangnya, waktu mereka sekarat dan mau mati.. Mereka harus tandatangan surat perjanjian bahwa semua organ mereka harus dijual dan uangnya harus dikembalikan lagi ke orang yang mereka tipu.
Kalo masih kurang lagi, coba kita rombak lagi langkah sebelum jual organ. Mungkin ada ide untuk menghasilkan uang lagi dan orang2 ini???
Saya benar2 pengen kasus ini diselesaikan secara tuntas. Ni pencuri usaha dan doa banyak orang, layak buat dihukum seberat-beratnya. Duhh, ni mulut udh gatal pengen ngutuk tuh dua (atau lebih) orang.. Jadi lebih baik saya sudahi tulisan ini. Bhay!!
Di malam hari setelah pengajian, mamaku menyempatkan diri untuk membantu uwa berkemas, sambil bercerita-cerita karena sudah lama tidak bertemu. Kemudian..
Mama : "Wa.. Untuk tiket, visa dan sebagainya sudah ada??"
Uwa : "Belum ada Mamak Poppy, masih dipegang sama orang travelnya.."
Mama : "Loh, wa.. Ko bisa belum dikasih sampe sekarang?? Yang lain gimana wa?? Apa cuma uwa aja yg belum dapat??"
Uwa : "Nah itu Mak Poppy, semua juga belum dapat.. Dipegang sama travelnya sampe sekarang. Tapi kita semua yakin aja, berdoa aja semua urusan lancar, dan besok dibagiin waktu mau berangkat ke Jakarta.."
Mama : "Yakin wa?? Ya mudah2an ga ada apa-apa yaa..."
Uwa : "InshaAllah.. Aminn.."
Dan ternyata, keesokan hari ketika akan berangkat ke Jakarta.. Uwa dan beberapa orang lainnya harus menelan kekecewaan karena si travel tak kunjung datang ke bandara. Mereka ditelantarkan tanpa kepastian hingga malam tiba dan merekapun pulang ke rumah dengan tanda tanya. Beberapa hari kemudian berita buruk datang, mereka ditipu.. Tidak ada yg bisa berangkat karena travel lari membawa uang haji puluhan atau ratusan umat. Kabar yang beredar mengatakan pemilik travel menginvestasikan uang pada sebuah tambang batu bara yang kemudian bangkrut dan membuat dirinya merugi ratusan juta atau mungkin milyar. Sehingga ia memilih kabur dan tidak bertanggungjawab.
Sementara uwa, menangis sejadi-jadinya di rumah. Ia tidak menyangka.. Tabungannya dan doanya selama ini harus hilang ditipu orang yang tak bertanggung jawab. Apalagi mengingat usianya yg sudah senja dan tak mungkin lagi bekerja, membuatnya makin merana karena tak yakin masih ada kesempatan untuk datang ke rumah allah. Uwa sangat bersedih, dan kamipun juga. Tidak habis pikir rasanya bagaimana bisa masalah seberat ini harus ditanggung uwa di usianya yg sesenja ini. Saat itu saya hanya bisa diam, tak bisa berkata dan menolong uwa. Hanya dalam hati terus berdoa agar uwa bisa sehat dan kuat menghadapi hal ini.
Dan beberapa hari ini...
Saya kembali mendengar dan membaca kembali kisah orang yang mencuri dana haji dan umrah umat. Total dana yang hilang diperkirakan sekitar 550 milyar. Yang menjengkelkan adalah bagaimana selama ini si pencuri mempertontonkan gaya hidup mewah, menjadi pembicara entrepreneurship, mencontohkan gaya hidup religius tapi dibalik itu mereka adalah PEMBOHONG dan PENCURI! Belum lagi pernyataan tidak tau uangnya diinvestasikan kemana, pemerintah yg harus ganti rugi karena membekukan ijin travel tsb dll membuat saya jengah dan pengen nonjok muka dua org tsb (sorry..). Saya keinget gimana sedihnya uwa yg bahkan kadang tidak mau dihibur dulu, dan kalo ngeliat penipu2 sama yang bisa santai dan ga ngerasa bersalah bikin keki habis.
Kalo boleh usul hukuman ke pengadilan, saya pengen dua org itu (ditambah semua petinggi First Travel yg pasti merasakan uang curian) dimiskinkan.. Semua aset atas nama mereka dan keluarga yg dikelola atas ada kecipratan dari uang tsb disita negara utk dikembalikan kepada umat yg dirugikan. Kalau masih kurang, selama masa tahanan mereka harus bekerja yang tidak digaji, hasil pekerjaan mereka dijual atau diuangkan dalam bentuk uang yang diberikan kembali kepada umat.
Kalau belum lunas juga utangnya, waktu mereka sekarat dan mau mati.. Mereka harus tandatangan surat perjanjian bahwa semua organ mereka harus dijual dan uangnya harus dikembalikan lagi ke orang yang mereka tipu.
Kalo masih kurang lagi, coba kita rombak lagi langkah sebelum jual organ. Mungkin ada ide untuk menghasilkan uang lagi dan orang2 ini???
Saya benar2 pengen kasus ini diselesaikan secara tuntas. Ni pencuri usaha dan doa banyak orang, layak buat dihukum seberat-beratnya. Duhh, ni mulut udh gatal pengen ngutuk tuh dua (atau lebih) orang.. Jadi lebih baik saya sudahi tulisan ini. Bhay!!
Comments
Post a Comment