Sayonara (tanpa makna)
Anganku berputar tentang senja, keberadaannya hadir dan menyapa.
Aku melihatnya dan merenung, dari mana saja dirimu.. kenapa engkau hadir saat ini?
Pertanyaan memenuhi pikiranku dan menjadikan kehadiranmu tidak seberkesan keinginanku untuk menemui dirimu dahulu.
Mungkin aku kecewa, atau juga terluka. Aku tidak menginginkan keberadaanmu seperti dahulu.
Hi, senja..
Seandainya bisa mengulang waktu, mungkin aku ingin mendapatkan perasaan yang sama seperti dahulu.
Bagaimana tersipunya menamai jejakmu, tertekannya melihat keberadaanmu, dan terhilangnya ketika menjauh.
Tapi ntah, mungkin untuk sementara aku tidak ingin semua itu.
Mungkin ini saatnya kita menjauh dan melupakan segalanya, berfikir bahwa semua hanya kenangan.
Dan jika dipertemukan kembali, mungkin itu suatu tanda untuk kita bersatu atau menertawakan semua sebagai teman.
Ini bukanlah ucapan perpisahan atau sampai bertemu kembali. Ini hanya selamat tinggal tanpa makna. Sayonara senja.
Aku melihatnya dan merenung, dari mana saja dirimu.. kenapa engkau hadir saat ini?
Pertanyaan memenuhi pikiranku dan menjadikan kehadiranmu tidak seberkesan keinginanku untuk menemui dirimu dahulu.
Mungkin aku kecewa, atau juga terluka. Aku tidak menginginkan keberadaanmu seperti dahulu.
Hi, senja..
Seandainya bisa mengulang waktu, mungkin aku ingin mendapatkan perasaan yang sama seperti dahulu.
Bagaimana tersipunya menamai jejakmu, tertekannya melihat keberadaanmu, dan terhilangnya ketika menjauh.
Tapi ntah, mungkin untuk sementara aku tidak ingin semua itu.
Mungkin ini saatnya kita menjauh dan melupakan segalanya, berfikir bahwa semua hanya kenangan.
Dan jika dipertemukan kembali, mungkin itu suatu tanda untuk kita bersatu atau menertawakan semua sebagai teman.
Ini bukanlah ucapan perpisahan atau sampai bertemu kembali. Ini hanya selamat tinggal tanpa makna. Sayonara senja.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete